Al Qur’an sebagai kalam Allah Yang Maha Tinggi dan Maha
Mulia itu memiliki keistimewaan terutama pada susunan bahasanya yang unik dan
kandungan maknanya yang mendalam. Al Qur’an merupakan mukjizat yang
diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW membacanya
adalah ibadah[1].Keutamaan
mukjizat Al Qur’an bukan hanya ditujukan kepada bangsa arab, namun Al Qur’an
dengan keutamaan mukjizatnya itu diperuntukkan kepada seluruh alam[2].
Maka dari itu mempelajari Al Qur’an merupakan kewajiban
mutlak bagi setiap yang beragama Islam, sebab semua ajaran Islam bersumber pada
Al Qur’an, bahkan Al Qur’an itu sendiri merupakan induk atau pusatnya segala
ilmu pengetahuan, yang berisi tentang hukum-hukum dan aqidah. Firman Allah:
إِنَّآ
أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ ٢
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an
dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”[3]
Dan Al Qur’an sebagai tata kehidupan umat dan petunjuk
bagi makhluk, ia merupakan tanda kebenaran Rasulullah SAW. Disamping
merupakan bukti yang jelas atas kenabian
dan kerasulannya. Selain itu ia juga hujjah yang akan tetap tegak sampai pada
hari kiamat[4].
Berkaitan dengan masalah tersebut, pendidikan agama Islam
dan membaca Al Qur’an
di sekolah mulai di tingkat
dasar tidak kalah pentingnya, disamping siswa diharapkan
menjadi anak yang berbudi pekerti baik, rajin beribadah dan kuat imannya, maka
tidak ada suatu alas an melainkan anak harus ditekan untuk belajar membaca Al
Qur’an. Apalagi menghadapi keluhan dari
pihak orang tua atau wali murid yang mengatakan, bahwa murid-murid
tamatan sekolah dasar banyak yang belum dapat membaca dan menulis huruf Al
Qur’an. Sehingga dengan penekanan belajar membaca Al Qur’an diharapkan
murid-murid sekolah dasar dapat membaca dan menulis huruf Al Qur’an sebagai
penghayatan terhadap sumber agama Islam, yaitu Al Qur’an.
Bagi murid-murid tamatan sekolah dasar yang akan
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama diharapkan sudah mampu membaca dan menulis huruf Al Qur’an sehingga tidak
menyulitkan bagi guru agama yang mengajar pada tingkat tersebut demikian pula
pada tingkat selanjutnya[5].
Berdasarkan kurikulum Sekolah Dasar
(SD) tahun 1975 yang telah dibakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tanggal 17 Januari 1975 No. 008C/U/1975 dan Keputusan Menteri
Agama tanggal 31 Oktober 1974 pada bidang studi pendidikan agama Islam terdapat
tujuan instruktional umum antara lain ditetapkan bahwa murid lulusan sekolah
dasar harus mampu membaca Al Qur’an dengan baik[6].
Namun kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ternyata pembelajaran
membaca dan menulis huruf Al Qur’an tingkat sekolah dasar ini kurang menarik
dan para siswa mengalami kesulitan, maka dengan demikian pembelajaran ini
kurang berhasil.
Berdasarkan pengamatan yang ada di SDN II Tlogolele peneliti mengamati
proses pembelajaran alqur’an yang ada, peneliti menyimpulkan bahwa dalam proses
pembelajaran masih ada kekurangan dalam pengajaran membaca dan menulis huruf Al Qur’an, maslah tersebut peneliti selidiki
di karenakan oleh faktor guru dalam menggunakan metode lama yang monoton dan kurang tepat. Hal
diatas menjadi dorongan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.
Dengan cara pengenalan dan pengamatan keseluruan
(struktural)
secara sepintas. Kemudian pengenalan dan pengamatan lebih jauh (analitik)
sampai bagian-bagian kemudian pengenalan dan pengamatan mendalam (sintetik)
sehingga dapat memahami.[7]
[1] Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya: Sejarah Al Qur’an, (Jakarta: Departemen
Agama), 2005, hlm. 23
[3] Depag RI,Op.Cit, hlm. 118
[5] H.MT. Fatahudin, Pedoman Membaca dan Menulis Huruf Al Qur’an,(Jakarta: CV.
Serajaya), 1981, hlm. 1
[6] Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama
Islam, Standar Mutu Pendidikan Agama
Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI), 1981, hlm. 4
======================================================
Untuk download Full Skripsinya Bisa di Download di
Untuk donasi seiklasnya silahkan W.A 087836085057
0 comments:
Post a Comment