latar belakang adanya Inovasi Pendidikan adalah adanya perubahan sosial
masyarakat. Dalam sejarah belum pernah ada perubahan begitu besar perhatian
masyarakat terhadap perubahan sosial, sepeti yang terjadi pada akhir abad ke-20 ini.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat maka berubah dengan cepat
pula ke berbagai bidang kehidupan. Perubahan sosial menjadi satu kebutuhan
kerena dengan memahami suatu proses perubahan sosial serta system
penegelolaanya akan dapat mengarahkan terjadinya perubahan sosial ke arah
tujuan yang akan di capai secara efektif.
Pada hakikatnya setiap perubahan sosial itu bersifat kompleks dan
relative (Ibrahim, Hal 5). Kompleks artinya akn menyangkut berbagai bidang
kehidupan dan relative artinya dari sudut pandang ada yang menguntungkan tetapi dari sudut pandang lain
ada yang merugikan.
Perubahan sosial merupakana perubahan perilaku dan sikap yang terjadi
pada individu, kelompok individu maupun organisasi, perubahan tersebut di
karenakan terjadinya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok, organisasi dengan kelompok atau
organisasi dengan organisasi.
Perubahan sosial berdampak pada system pendidikan yaitu, adanya perubahan
para digma dalam pendidikan. Sampai saat ini pendidikan kita telah melalui tiga
paradigma, yaitu paradigma pengajaran (teaching) dapat diartikan bahwa
pendidikan hanya terjadi di ruang lingkup sekolah yaitu guru sebagai
satu-satunya nara sumber yang akan mentransfer ilmu. Dalam proses pembelajaran,
sedangkan murid hanya menyimak dan mengerjakan tugas. Ini dapat diartikan peran
guru tidak melibatkan peran aktif siswa, pembelajaran (instructions) paradigma
ini lebih memberikan perhatian kepapada siswa, dalam paradigma ini guru tidak
hanya sebagai satu-satunya nara sumber dan tidak hanya sebagai pengajar, namun
juga sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam belajar. Proses pendekatan
komunikasi sudah mulai di terapkan dalam pendekatan ini, tugas guru adalah
mengolah pesan dan mengolah pesan agar dapat di terima dengan baik oleh setiap
siswa. Media digunakan sebagai sumber belajar dan guru sebagai fasilitator, dan
proses belajar (learning) paradigma ini menggali lebih dalam lagi seluruh aspek
belajar, tidak hanya proses belajar yang berada di lingkup pendidikan formal
tetapi juga di lembaga non formal. (Dewi Salma P, 2000, hal.2).
Perkembangan pendidikan sangat maju pesat di abad ke 21. abad ke -21
merupakan abad kemajuan teknologi dan ilmu penegetahuan, teknologi menjadi
suatu keharusan dalam menghadapi dunia globalisasi, teknologi komunikasi juga
sebagai penunjang prases belajar tanpa batas, seperti belajar mandiri melalui
internet . beajar mandiri merupakan inti dan proses pembelajaran di masa depan
yang cepat, intensif dan serba terkini (up to date). Belajar mandiri ini sering
disebut dengan cyber learning.
RUMUSAN MASALAH
Di karenakan kajian masalah mengenai
inovasi pendidikan ini sangatlah meluas cakupanya, maka penulis membatasi dalam
rumusan masalah dengan tujuan pembahasan yang di kaji tidak terlalu banyak
bahasanya, tetapi penulis ingin menyampaikan atau memaparkan pembahasanya
secara rinci dengan kemampuan dari penulis sendiri. Adapun rumusan masalah
tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Inovasi Pendidikan.
2.
Faktor Penghambat Inovasi Pendidikan.
3.
Quantum Teaching.
TUJUAN MENULIS
Tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk memnuhi tugas kuliah, mata kuliah Penuliosan
Karya Ilmiah.
2.
Untuk mengetahui pembaharuan atau inovasi dalam
pendidikan.
3.
Sebagai bahan bacaan bagi rekan seperguruan dalam
bidang inovasi pendidikan.
MANFAAT PENULISAN
Dengan penulisan makalah ini semoga
bermanfaat bagi :
1.
Mahasiswa dan rekan seperguruan dlam menggali ilmu
pendidikan tentang inovasi pendidikan.
2.
Sebagai bahan bacaan untuk umum yang ingin mengetahui
tentang perkembangan pendidikan (inovasi Pendidikan).
A. INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi adalah segalala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan
dirasakan sebagai hal yang baru oleh seseorang atau masyarakat sehingga dapat
bermanfaat bagi kehidupannya dikenal dengan istilah “inovasi”. Peningkatan
kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian, peningkatan kualitas
pendidikan tidak dapat berjalan tanpa
adanya inovasi pendidikan. Apa yang ingin di capai melalui inovasi-inovasi
pendidikan tersebut. Yaitu, usaha untuk mengubah proses pembelajaran,
perubahan yang menyangkut dalam situasi
belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar-mengajar serta
peningkatan mutu profesi guru.
Harmijoyo mengemukakan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang
baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumya serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan. Dan menurut Ibrahim mendefinisikan inovasi pendidikan adalah
inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk
memcahkan masalah-masalah pendidakan. Dari pendapat dua pakar tersebut dapat di
tarik simpulan bahwa Inovasi Pendidikan
merupakan ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati sebagai hal yang
baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan atau untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
B. FAKTOR PENGHAMBAT INOVASI PENDIDIKAN
Adapun faktor yang mengehambat dalam inovasi pendidikan adalah sebagai
berikut :
1. faktor Kegiatan Pembelajaran
kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
berlangsung selama kegiatan pengajaran terjadi. Dalam kegiatan belajar mengajar
ini terjadi interaksi antara guru dan siswa. Keberhasilan kegiatan belajar
mengajar di tentukan oleh pribadi guru dan pribadi dari siswa itu sendiri.
Sebagai contoh penggunaan internet merupakan salah
satu inovasi pendidikan, akan sulit diterapkan apabila pribadi guru tidak dapat
menerima penggunaan internet tersebut.
2. faktor Internal dan Eksternal
faktor internal yang di maksud disini adalah siswa.
Siswa mempunyai pengaruh besar dalam proses penerimaan inovasi pendidikan,
karena dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin di capai adalah perubahan
tingkah laku siswa. Jadi, dalam memutuskan untuk melaksanakan inovasi
pendidikan kita harus memperhatikan siswa.
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses inovasi
adalah orang tua siswa. Orang tua siswa sebagai pendukung siswa baik moral
maupun penyedia dana bagi siswa atau anaknya. Apabila orang tua tidak
memberikan dukungan bagi kegiatan pendidikan maka kegiatan pembelajaran akan
terhambat,
Faktor internal dan eksternal lain yang mempengaruhi
proses penerimaan inovasi pendidikan adalah, guru, administrator, konselor,
yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
3. Sistem Pendidikan
Penyelenggara pendidikan di Indonesia di atur dalam
undang –undang yang diatur oleh pemerintah dalam hal ini adalah departemen
pendidikan nasional dalam undang-undang tersebut diatur tentang kurikulum,
jenjang, jam belajar sampai pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Jadi,
guru dan siswa tidak dapat berbuat semau mereka. Dengan aturan-aturan tersebut
tentu saja kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, akan tetapi dapat
saja terjadi bahwa guru atau siswa merasa terkekang dengan adanya aturan
tersebut.
Selain hambatan-hambatan tersebut
diatas, adanya hambatan-hambatan lain diantaranya adalah sebagai berikut :
C. QUANTUM TEACHING
Quantum teaching merupakan salah satu contoh inovasi pendidikan, model
pembelajaran quatum teaching dalam istilah dapat di artikan Quantum yang pada
dasarnya berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi quantum
teaching adalah “ pendayagunaan bermacam-macam interaksi yang ada, baik di
dalam maupun di sekitar peristiwa belajar, yang mengubah bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Quantum
Teaching merupakan ilmu penegetahuan yang diciptakan bedasarkan teori-teori
pendidikan, seperti Accelerated learning (Lazanov), Multliple
intellegences (garder),Dll.
Asas utama Quantum Teaching adalah Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Artinya, pertama-tama guru harus
membangun jembatan untuk memasuki dunia kehidupan peserta didik/siswa. Tindakan
memasuki dahulu dunia siswa akan memberi guru izin dari siswa untuk memimpin,
menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu
pengetahuan yang luas. Peran guru lebih dari pada sekedar pemberi ilmu
penegetahuan. Bagi siswa, guru adalah rekan belajar, model, pembimbing,
fasilitator.
Prinsip-prinsip Quantum Teaching.
a. Segalanya berbicara.
b. Segalanya bertujuan.
c.
Pengalaman sebelum merupakan pemberi arti.
d. Akui setiap usaha.
e. Banyak hal layak dipelajari maka
layak pula banyak hal diberi penghargaan.
Dengan adanya model pembelajaran
Quantum teaching ini maka pembelajaran bukan lagi lagi kegiatan yang
membosankan bagi siswa karena siswa ikut terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan siswa secara aktif akan menambah
motivasi mereka untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
baik yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
D. PENUTUP
Pendidikan adalah suatu sistem maka
inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan. Contoh inovasi dalam komonen pendidikan, seperti Quantum teaching
dan pembelajaran yang kini sudah banyak menggunakan internet seperti WEB-CT.
Semoga dengan adanya makalah ini
dapat bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan kita dalam menggali ilmu
tentang Inovasi Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim.(1999)Inovasi
Pendidikan. Jakarta : Balai Pustaka, 1999.
Deporter,Bobbi,Mark K Reardon
dansarah Singer Nourle. (2000) Quantum Teaching.
Bandung : Kaifa.
http//syukronituaku.blogspot.com
Prawiradilaga,
Dewi S (2000). Inovasi PBM dan Dukungan Institusi atas Pelaksanaanya (Makalah). Jakarta.
Suprayekti,Dkk
(2009). Pembaharuan Pembalajaran. Modul 1-6. Jakarta : Universitas Terbuka.
0 comments:
Post a Comment